Jumat, 06 April 2012

Dokter Paling Kejam




Seorang dokter biasanya menolong pasiennya namun tidak dengan dokter yang satu ini, dia sangat terkenal karena kekejamannya terhadap manusia.

Shiro Ishii adalah seorang ahli mikrobiologi dan letnan jenderal Unit 731, sebuah unit perang biologis Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Sino-Jepang. Ia dilahirkan di bekas Desa Shibayama Kabupaten Sanbu di Prefektur Chiba, dan belajar kedokteran di Universitas Kekaisaran Kyoto. Pada 1932, ia memulai eksperimen pendahuluan dalam perang biologis sebagai proyek rahasia militer Jepang. Pada tahun 1936, Unit 731 terbentuk. Ishii membangun sebuah senyawa besar, lebih dari 150 gedung-gedung lebih dari enam kilometer persegi di luar kota Harbin, Cina.

Cerita Anak : Telaga Bidadari

Dahulu kala, ada seorang pemuda yang tampan dan gagah. Ia bernama Awang Sukma.
Awang Sukma mengembara sampai ke tengah hutan belantara. 
Ia tertegun melihat aneka macam kehidupan di dalam hutan. Ia membangun sebuah rumah pohon di sebuah dahan pohon yang sangat besar. Kehidupan di hutan rukun dan damai. Setelah lama tinggal di hutan, Awang Sukma diangkat menjadi penguasa daerah itu dan bergelar Datu.

 Sebulan sekali, Awang Sukma berkeliling daerah kekuasaannya dan sampailah ia di sebuah telaga yang jernih dan bening. Telaga tersebut terletak di bawah pohon yang
rindang dengan buah-buahan yang banyak. 
Berbagai jenis burung dan serangga hidup dengan riangnya.
 "Hmm, alangkah indahnya telaga ini. Ternyata hutan ini menyimpan keindahan
yang luar biasa," gumam Datu Awang Sukma.

Keesokan harinya, ketika Datu Awang Sukma sedang meniup
serulingnya, ia mendengar suara riuh rendah di telaga.
 Di sela-sela tumpukan batu yang bercelah, Datu Awang Sukma
mengintip ke arah telaga. Betapa terkejutnya Awang Sukma
ketika melihat ada 7 orang gadis cantik sedang bermain air.
"Mungkinkah mereka itu para bidadari?" pikir Awang Sukma.
Tujuh gadis cantik itu tidak sadar jika mereka sedang diperhatikan dan tidak menghiraukan selendang mereka yang digunakan untuk terbang, bertebaran di sekitar telaga. Salah satu selendang tersebut terletak di dekat Awang Sukma. 
"Wah, ini kesempatan yang baik untuk mendapatkan selendang di pohon itu," gumam Datu Awang Sukma.
Mendengar suara dedaunan, para putri terkejut dan segera mengambil selendang masing masing.

Ketika ketujuh putri tersebut ingin terbang, ternyata ada salah seorang putri
yang tidak menemukan pakaiannya. Ia telah ditinggal oleh keenam kakaknya. Saat itu,
Datu Awang Sukma segera keluar dari persembunyiannya. "Jangan takut tuan putri,
hamba akan menolong asalkan tuan putri sudi tinggal bersama hamba," bujuk Datu Awang
Sukma. Putri Bungsu masih ragu menerima uluran tangan Datu Awang Sukma. Namun
karena tidak ada orang lain maka tidak ada jalan lain untuk Putri Bungsu kecuali menerima
pertolongan Awang Sukma.

Datu Awang Sukma sangat mengagumi kecantikan Putri Bungsu. Demikian juga dengan
Putri Bungsu. Ia merasa bahagia berada di dekat seorang yang tampan dan gagah perkasa.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi suami istri. Setahun kemudian lahirlah
seorang bayi perempuan yang cantik dan diberi nama Kumalasari. Kehidupan keluarga Datu
Awang Sukma sangat bahagia.

Datu Awang Sukma sangat mengagumi kecantikan Putri Bungsu. Demikian juga dengan
Putri Bungsu. Ia merasa bahagia berada di dekat seorang yang tampan dan gagah perkasa.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi suami istri. Setahun kemudian lahirlah
seorang bayi perempuan yang cantik dan diberi nama Kumalasari. Kehidupan keluarga Datu
Awang Sukma sangat bahagia.

Namun, pada suatu hari seekor ayam hitam naik ke atas lumbung dan mengais padi di atas
permukaan lumbung. Putri Bungsu berusaha mengusir ayam tersebut. Tiba-tiba matanya
tertuju pada sebuah bumbung bambu yang tergeletak di bekas kaisan ayam. 
"Apa kira-kira isinya ya?" pikir Putri Bungsu. Ketika bumbung dibuka, Putri Bungsu terkejut dan
berteriak gembira. 
"Ini selendangku!, seru Putri Bungsu. Selendang itu pun didekapnya erat-erat. Perasaan kesal dan jengkel tertuju pada suaminya. Tetapi ia pun sangat sayang pada suaminya.

Akhirnya Putri Bungsu membulatkan tekadnya untuk kembali ke kahyangan. 
"Kini saatnya aku harus kembali!," katanya dalam hati. Putri Bungsu segera mengenakan
selendangnya sambil menggendong bayinya.
 Datu Awang Sukma terpana melihat kejadian itu. Ia langsung mendekat
dan minta maaf atas tindakan yang tidak terpuji yaitu
menyembunyikan selendang Putri Bungsu. Datu Awang Sukma
menyadari bahwa perpisahan tidak bisa dielakkan.

 "Kanda, dinda mohon peliharalah Kumalasari dengan baik," kata Putri Bungsu kepada Datu Awang Sukma.
" Pandangan Datu Awang Sukma menerawang kosong ke angkasa. 
"Jika anak kita merindukan dinda, ambillah tujuh biji kemiri, dan masukkan ke dalam bakul yang digoncang-goncangkan dan iringilah dengan lantunan seruling. Pasti dinda akan segera datang menemuinya," ujar Putri Bungsu.

Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya dan seketika terbang ke kahyangan. 
Datu Awang Sukma menatap sedih dan bersumpah untuk melarang anak keturunannya memelihara ayam hitam yang dia anggap membawa malapetaka.

Selasa, 03 April 2012

Kambing

Di pintu surga nanti, ia adalah kambing yang sial. Daging memang gemuk-gempal, bulu putih mulus, tanduk melingkar kokoh, harapan hidup dan masa depan gemilang --ya ya, memang begitu, semua ihwal tentang syarat masuknya ''surga para kambing'' (seperti yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya) telah tercukupi.


 Maka ketika roh baiknya dicabut, ia tersenyum. Di saat liang nafasnya ngorok lantaran sekarat, kamu bayangkanlah itu: ''darah ini muncrat melesat dari jantung muda dan sehat!'' Maka ia teramat ikhlas. 
Di kala lehernya yang mulus itu digorok dengan bismillah, lalu tulang penyangga leher itu ditebas paksa dengan suara ''krak!'' hingga menggelindinglah kepalanya dengan sukses (disertai sorak sorai anak-anak), ia masih begitu gembira. Lalu kakinya yang kokoh dipotong-potong, kulitnya yang mulus disayat-sayat, dagingnya diiris-iris, jerohan diobrak-abrik, hati dan jantung dicabut, tulang-belulang dicacah dirajang dipisah-pisah....

Senin, 02 April 2012

Akibat Operasi Plastik


Setiap orang melakukan oprasi palstik dengan tujuan ingin mendapatkan bentuk wajah yang cantik dan indah namun ada beberapa orang yang melakukan oprasi plastik bukan mendapatkan bentuk wajah yang cantik melainkan terlihat tambah jelak nah kamu mau tahu kasus kasus oprasi plastik yang membuat orang yang melakukan orasi plastik tambah jelek simak 10 Akibat Operasi Plastik Paling Buruk di Dunia berikut ini
1. Hang Mioku minyak goreng disuntikkan ke wajahnya sendiri
[imagetag]
Salah satu kasus paling terkenal dari operasi plastik yang tidak beres, Hang Mioku, seorang wanita berusia 48 tahun dari Korea Selatan, menjadi begitu kecanduan operasi plastik yang dia baru dikenali setelah obsesinya membimbingnya untuk menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya. Prosedur operasi plastik yang pertama ketika ia berusia 28. Menyusul operasi setelah operasi, wajahnya akhirnya menjadi besar dan rusak, dan ahli bedah dia menolak untuk melakukan pekerjaan apapun lebih lanjut tentang dia dan menyarankan bahwa obsesinya bisa menjadi tanda dari gangguan psikologis. Jadi Hang terpaksa menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya. Hal ini menjadi begitu masalah besar bahwa ia disebut “fan berdiri” oleh anak-anak di lingkungan rumahnya – karena wajah dan tubuhnya yang besar kecil.

Minggu, 01 April 2012

Suami Istri berusia 100 tahun


Di Desa Dangzhen, Kabupaten Pingtang, Provinsi Guizhou, Tiongkok barat 
ada sepasang suami istri panjang umur. Sang suami bernama Yang Shengzhong, dilahirkan tahun 1902,
jadi sudah berumur 109 tahun, sedang istrinya, Jin Jifen, dilahirkan tahun 1905, juga sudah berumur 106 tahun.

Mereka dikaruniai dua putra dan empat putri, anak sulung sudah lama meninggal dunia, 
dan anak bungsu Yang Xiuli berusia 61 tahun, kini tinggal bersama orangtua. 
Pasangan suami istri berusia lanjut itu mempunyai 14 cucu dan 10 cicit.
 Mereka jarang bepergian, bahkan jarang meninggalkan desanya.

Perjodohan antara Yang Shengzhong dan Jin Jifen sudah berlangsung hampir satu abad.
 Ketika mereka masih balita, orangtua kedua pihak sudah menjodohkan kedua anak tersebut sebagai bakal pasangan suami istri

Namannya : UCUP


Namanya Ucup. Pertama kali aku melihatnya dari jendela kamarku yang kebetulan menghadap sebuah Sekolah Dasar Negeri. Aneh tapi nyata, sebuah SD Negeri terletak di dalam kompleks perumahan yang cukup elit. Bangunannya sederhana hanya terdiri dari 6 ruang kelas ditambah 1 kantor guru. Tidak ada halaman. Makanya kegiatan bermain, olah raga ataupun upacara bendera dilakukan di jalanan kompleks, persis di depan pagar rumahku.


Di situlah aku pertama kali melihatnya, sedang berdiri di depan tiang bendera. Kepalanya setengah menengadah. Sebelah tangannya menaungi wajah dari silau matahari siang. Beberapa anak yang lebih kecil berkeliling di dekatnya sambil menyoraki. Rasa penasaran

Rahasia Kotak Infak

Sudah menjadi tradisi di Tanah Air kita, umumnya masjid-masjid dan mushala menyediakan kotak infak. Sebuah kotak infak berukuran besar di letakkan secara permanen di bagian yang dianggap strategis, bisa di teras sebelum pintu masuk, atau di bagian dalam langsung setelah pintu masuk.


Jika ada pengajian, kotak infak diedarkan keliling. Begitu juga waktu penyelenggaraan shalat Jumat, tidak lupa beberapa kotak infak diedarkan dari shaf depan hingga paling belakang. Biasanya jumlah infak pada hari Jumat lebih banyak dibanding dengan infak waktu pengajian.
Begitu jugalah yang terjadi pada sebuah masjid di salah satu kota/kabupaten di Jawa Tengah. Setiap selesai rangkaian ibadah Jumat, beberapa orang takmir, kadang-kadang dibantu oleh jamaah mulai membuka kotak infak dan menghitungnya. Isi kotak infak didominasi uang recehan Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000. Sesekali terdapat uang Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 10 ribu.

"Mama, Jangan Benci Aku"

Kisah ini benar adanya dan saya menulisnya dengan hati yang dalam supaya kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita semua supaya jangan ter...