Bambu adalah tanaman modern yang sedang digalakkan berbagai pemerintah di negara-negara dunia sebagai tanaman ramah lingkungan. Bambu juga bisa diolah menjadi bahan furnitur, barang kerajinan, hingga bahan lantai
Namun, tahukah anda? bambu sebaiknya tidak ditanam sembarangan. Apalagi, jika anda berencana menanamnya di pekarangan rumah. Itu dilarang. Mengapa? Ini alasannya, dikutip dari The Guardian, Selasa (25/12).
1. Bambu adalah tanaman invansif
Bambu termasuk jenis tanaman yang penyebaran pertumbuhannya sangat cepat atau invasif. Penulis 'Bamboo for Gardens,' Ted Jordan Meredith mendata bahwa beberapa jenis bambu mampu tumbuh menyebar lebih dari tiga kaki per hari.
Hal itu akan sangat membahayakan sekiranya bambu yang anda tanam menginvasif ke pekarangan tetangga. Bambu anda bisa menyebabkan kerusakan pada rumput tetangga. Pasalnya, bambu sangat rakus menyerap air. Hal ini salah satunya yang menyebabkan jenis tanaman lain akan kalah bersaing jika tumbuh bersama bambu. Beberapa jenis bambu bahkan dikategorikan sebagai tanaman penganggu (gulma) berbahaya.
2. Bambu mematikan tanaman lain
Bambu mengandung zat alelopati, yaitu zat yang memungkinkan tanaman lain tak akan bisa tumbuh, kecuali bambu itu sendiri. Artinya, bambu akan membunuh kehadiran tanaman lainnya yang mungkin anda tanam di pekarangan anda. Tanah anda akan kering dan tak bisa ditumbuhi jenis apapun.
Artinya, kehadiran bambu akan mengancam keanekaragaman hayati lain di pekarangan anda. Cara terbaik untuk memelihara bambu adalah menanamnya di areal kebun khusus dan benar-benar berfungsi komersial.
Ahli bambu dari Universitas Georgia, Morgan Judy, merekomendasikan untuk menanam plastik polypropylene sekitar tiga meter di dalam tanah sebelum anda menanam bibit bambu. Ini untuk memperlambat pertumbuhan anakan bambu di permukaan tanah.
Cara lainnya adalah menanamkan beton bambu yang terbuat dari logam setidaknya 18 inci di sekitar bambu. Ini akan menghambat tumbuhnya rimpang bambu. Judy menyarankan agar pemilik memantau terus pertumbuhan tunas bambu dan menyarankan membunuh tunas itu sebelum beranak lebih banyak lagi.
3. Menyingkirkan bambu butuh waktu bertahun-tahun
Bambu adalah tanaman berumur panjang. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun dan usaha kuat jika anda ingin memusnahkan tanaman bambu dari pekarangan anda. Langkah pertama untuk memusnahkan bambu adalah menyingkirkan semua akar dan rimpangnya. Hal ini lebih mudah dikatakan daripada dipraktikkan.
Banyak pemilik rumah yang menanam bambu di pekarangannya menyesal pada akhirnya. Sebab, mereka tak mampu menyingkirkan tanaman yang satu ini. Tak perduli, seberapa banyak mereka menggali dan menyingkirkan akar dan rimpang bambu, namun kenyataannya tunasnya akan tumbuh kembali. Ahli bambu dari Universitas Georgia, Morgan Judy, mengatakan setidaknya butuh waktu dua tahun untuk menyingkirkan akar dan rimpang bambu secara teratur, hingga mereka benar-benar mati.
4. Memusnahkan bambu butuh herbisida khusus
Judy menambahkan herbisida kimia diperlukan jika ingin mengendalikan pertumbuhan bambu. Ini tentunya akan menjadi masalah bagi orang yang mencoba mengelola kebun organik di pekarangan rumahnya
Judy merekomendasikan menggunakan herbisida jenis Roundup Original, Quick Kill Grass, Weed Killer, dan herbisida lainnya yang mengandung glisofat untuk membunuh bambu. Awalnya, herbisida itu disemprotkan ke luas tanah tertentu yang menjadi media tumbuhnya bambu.
Berikutnya, anda disarankan memotong bambu tersebut. Kemudian, biarkan bambu itu tumbuh sampai berdaun, dan kembali menyemprotnya, terutama menyemprotkan herbisida pada daun bambu tersebut. Tindakan ini, kata Judy, juga membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Sumber : bluefame