Kamis, 28 Juni 2012

Modus Penipuan Belanja Online


Karena hari ini (Selasa, 26 Juni 2012) ada kawan saya di PT.Profab kena tipu dg web yg sama, ada baiknya jadi perhatian juga buat kawan2 yg hoby gowes, mudah2an tidak terjadi lagi dikemudian hari. saya kirimkan lagi kejadian penipuan yg saya alami di awal bulan Mei 2012..

*********
Modusnya adalah transfer uang via Internet Banking tetapi pihak yang di transfer mengaku belum menerima uang tersebut.

Kejadianya berawal dari belanja Online, mungkin karena nasib saya lagi kurang mujur atau kurang teliti sehingga kejadian ini bisa menimpa saya, karena hampir tiap hari saya melakukan pembayaran via Internet Banking dan tidak pernah ada masalah (tidak terkirim), baik deposit pulsa, tiketing, pembelian online shop, transfer ke teman dan keluarga.


Saya tinggal di Batam, saat ini sedang marak-maraknya olahraga sepeda, untuk memenuhi kebutuhan bersepeda saya coba cari-cari perlengkapan sepeda secara online, ini dilakukan juga oleh teman saya satu kantor, waktu itu saya lagi cari helm sepeda kemudian saya ketemu web ini http://www.kios-sepeda.XXX dilihat dari web kontenya sangat profesional mirip-mirip “jakartanotebook.com”.

singkat cerita saya yakin utk belanja di web ini, saya pesan helm sepeda dengan harga Rp.125.000, saya sms nomor yg disana utk menanyakan ongkos kirim sampai di Batam, kemudian dibalas total yg harus dibayar adalah Rp.140.000 ,Pembayaran bisa transfer via Mandiri, BNI, BRI, BCA.
Saya langsung melakukan transfer Rp.140.000 ke rekening Mandiri 1550003977546 a/n SANWANI MAHMUD ,segera saya lakukan konfirmasi pembayaran berikut alamat pengiriman ke kantor saya.
Tidak lama kemudian Sanwani Mahmud (SM) telfon saya ,disitu SM bilang kalau uang yg ditransfer belum masuk ke rekening SM,kemudian saya minta alamat emailnya utk pengiriman bukti transfer, selang beberapa saat SM telpon saya lagi dengan pengakuan yang sama, lalu SM minta saya utk mengecek saldo saya di ATM sama tidak dengan yg di Internet Bangking,
Untuk memenuhi kepercayaan dia ke saya, Saya segera bergegas ke ATM ketika istirahat siang, saya sudah print out bukti transfer dan history transaksi I-Bangking, rencana awal saya mau ke CS Mandiri utk pengecekan dari sana, tetapi karena nomor antrian cukup panjang dan kebetulan SM telpon saya meminta utk pengecekan manual di ATM saya turuti aja,
Setelah saya check ternyata saldo memang sama dengan di I-Banking. Waktu itu terjadi perdebatan panjang SM bilang klu helm nya sudah dikirim ke JNE, akhirnya SM kasih solusi utk dihubungkan ke CS Mandiri agar masalah cepat selesai, SM mencoba menghubungkan ke CS Mandiri, waktu itu terdengar nada tunggu dari kartu Hallo, kemudian kita sudah terhubung secara conference dg CS Bank (Perlu diingat konsultasi dg CS Bank tidak pernah dilakukan secara conference)
Saya sampaikan keluhan saya ke CS, kemudian “CS membenarkan bahwa saya sudah melakukan trasfer senilai Rp.140.000 ke rek SM tetapi karena system sedang bermasalah
CS bilang kalau nominal uang belum sampai ke rek SM”, CS kasih solusi utk refund uang dari system ke Rekening saya kemudian saya di sarankan utk melakukan trasfer manual lagi ke rek SM dg nominal sama.
Karena saranya masuk akal saya segera menyanggupinya.
Prosedurnya adalah mengkoneksi system di Mandiri dengan mesin ATM (pikir saya mungkin seperti koneksi pairing bluetooth di HP yg harus kenal antar hardware, LOL) yg jelas saya turuti aja kemauan CS,
Saya disuruh masukan Kartu ATM mandiri ke mesin kemudian melakukan pengecekan saldo awal sehingga saat dilakukan refund oleh CS bisa ketahuan ada penambahan saldo ke rek saya.
CS minta menyebutkan nominal saldo utk di kalkulasi di system (perlu diingat CS Bank manapun tidak penah minta nominal saldo karena itu adalah hak nasabah) saldo saat itu adalah 1,2 juta
Setelah itu saya disuruh tekan beberapa tombol di layar dan angka utk mengkoneksikan system (setelah saya sadar ini adalah kombinasi utk transfer),
Setelah itu CS bilang “system mandiri sudah terkoneksi dg kartu, apakah bapak punya ATM lain selain Mandiri utk refund? Karena status mandiri saat ini masih open”
Saya bilang ada BNI, kemudian saya masukan kartu BNI saya ke ATM bersama (Mandiri) dg cara yg seperti diawal saya suruh menyebutkan saldo BNI (saldo BNI saat itu lumayan besar utk karyawan PT seperti saya).
Mungkin karena CS berfikir atau belum menyiapkan catatan cara transfer dari ATM bersama ke BNI makanya CS menyuruh saya untuk memindahkan kartu BNI ke mesin BNI dengan tujuan utk transfer ke rekening BNI CS/SM.
Saya bilang kalau blok mesin ATM Mandiri dengan ATM BNI jauh sehingga saya perlu beberapa menit utk menuju kesana, CS menyanggupi untuk menunggu sampai saya ke Mesin BNI.
Diperjalanan saya punya inisiatif untuk mengalokasikan saldo ke rekening BNI Syariah Istri saya dan akhirnya saya transfer semua saldo ke rekening Istri saya dengan hanya menyisakan Rp.289.914
Setelah itu saya mulai berbicara dengan CS dan suruh menyebutkan nominalnya, saya bilang saldo sekarang  adalah Rp.289.914,
Tiba-tiba CS kaget dan mulai berbicara dengan nada tinggi, saya bilang uang tersebut sudah saya transfer ke rekening teman saya baru saja.
Dia bilang “kenapa bapak trasfer semuanya kesana, padahal datanya sudah saya maukan ke system kami tadi, tinggal mengklik OK aja dana sudah balik ke tangan bapak lagi”
saya bilang “kenapa bapak ngak ulangi aja dari awal kan mudah saja bagi bapak, lagian berapapun saldonya saya rasa ngak ada pengaruhnya utk terima uang balik”
Kemudian CS minta rek lain tetapi saya tidak menyanggupinya dan langsung saya matiin HP. Baru saya sadar kalau saya sudah kena tipu.

Saya curiga dengan saldo di Mandiri saya, selanjutnya saya check di mesin ATM ternyata sudah terdebet Rp.999.871,

Saya ingat waktu itu ada print out dari keluar dari mesin ATM harusnya kertas tersebut disuruh sobek kecil-kecil untuk menjaga kerahasiaan system, tapi saya belum melakukanya,
Dan setelah kejadian dan saya cek, ternyata itu yang saya pencet-pencet tadi adalah kombinasi transfer ke angka 1550003977546 (berarti No Rekening SM ) dengan nominal 0999871 (berarti RP. 999.871 )
Karena depanya ada Angka nol waktu itu saya tidak curiga, saya pikir itu adalah angka-angka utk mengkoneksikan system tadi. Ditambah lagi dia mengarahkan saya dengan perintah cepat sehingga saya tidak sempat melihat pesan di monitor mesin ATM.

Selanjutnya saya ke CS Mandiri dan BNI resmi utk melaporkan kejadian ini sekaligus menanyakan apakah system Internet Bangking saya dan System di mesin ATM masih aman, CS Resmi bilang masih aman karena system di Mandiri dan BNI berlapis, utk Internet Bangking ada User, PIN dan Token.

Kalaupun pelaku punya User dan PIN tapi tidak pegang token maka tidak bisa transfer. Ataupun kalau pelaku punya PIN ATM tetapi tidak masukin kartu ATM nya ke Mesin juga tidak bisa melakukan transaksi.

Mudah-mudahan crita saya ini bisa bermanfaat dan tidak terulang lagi ke orang lain

Oleh :Anwarudin

Sumber : Email

"Mama, Jangan Benci Aku"

Kisah ini benar adanya dan saya menulisnya dengan hati yang dalam supaya kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita semua supaya jangan ter...