Senin, 20 Februari 2012

ASUHAN BAYI BARU LAHIR


Buat Calon Ibu atau ayah yang sedang menunggu calon bayinya, sebaiknya harus mengetahui urutan asuhan sang bayi di rumah sakit bersalin maupun di bidan.
Dibawah ini adalah kutipan teori tentang Asuhan bayi Baru lahir dan sepertinya hanya Bidan yang mempelajarinya, tapi tidak salahnya kita tahu, bukan..
Silahkan simak dibawah ini :

Definisi (Menurut Sarwono, 2005 ”Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”)

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.

Aspek-aspek  penting dari asuhan segera bayi baru lahir :

1.Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.
    a.Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
    b.Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah  terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh
.
  c.Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
      1)Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi.
      2)Bila suhu bayi < 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut.

2.Kontak dini dengan bayi
  a.Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :
    1)Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.
    2)Ikatan batin dan pemberian ASI.
  b.Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan  refleksrooting) jangan    paksa bayi untuk menyusu.

Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran  (Menurut Stright, 2004”Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir”)

1.Perubahan metabolisme karbohidratDalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula darah tali pusat   akan menurun, energi tambahanyang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir   diambil dari hasil metabolismeasam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 Mg/100   museum Lampung. Bila ada gangguan metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat memenuhi   kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia.

2.Perubahan suhu tubuh
  Etika bayi baru lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah dari suhu di   dalam rahim. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas mil    konveksi.Evaporasi sebanyak 200 kal/kg/BB/menit. Sedangkan produksi yang dihasilkan tubuh   bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini menyebabkan penurunan suhu bayi sebanyak 20C dalam waktu 15   menit. Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 pun meningkat.

3.Perubahan pernafasan Selama dalam rahim ibu janin mendapat O2dari pertukaran gas mill     plasenta. Setelah bayilahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui     paru-paru untuk gerakan pernafasan pertama.
  a.Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati   janin lahir.
  b.Menurun kadar pH O2dan meningkat kadar pH CO2merangsang kemoreseptor karohd.
  c.Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang, permukaan gerakan pinafasa.
  d.Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah persalinan.
 Dimana tekanan  rongga dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3     dari jumlah cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut digantidengan udara.
 Paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah cairan  paru-paru pada bayi normal 80 museum Lampung – 100 museum Lampung.

4.Perubahan struktur Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat tekanan   CO2 menurun.
   Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru-paru   sebagian sehingga aliran darah ke   pembuluh darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan   darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dan   menciutnya arteri dan vena umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga aliran darah   dari plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi   darah bayi sekarang berubah menjadi seperti semula.

5.Perubahaan lain
  Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi


Tanda-tanda bayi baru lahir normal :
a.Berat badan : 2500 – 4000 gr
b.Panjang badan : 48 – 52 cn
c.Lingkar kepala : 33 – 5 cm
d.Lingkar dada : 30 – 38 cm
e.Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit
f.Pernafasan dada : 40 – 60x/menit
g.Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.
h.Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna.
i.Kuku telah agak panjang dan lepas.
j.Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis   telah turun.
k.Refleks hisab dan menelan telah terbentuk dengan baik.
l.Refleks moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk.
m.Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi akan menggenggam.
n.Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.

Penatalaksanaan awal bayi baru lahir (Menurut buku Asuhan persalinan Normal Revisi 2007)

1.Pencegahan infeksiTindakan pencegahan infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir :
  a.Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi.
  b.Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan.
  c.Pastikan semua peralatan telah desinfektan tingkat tinggi / steril.
    Jika menggunakan bola karena penghisap, pakai yang bersih dan baru.
  d.Pastikan bahwa benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih

2.Penilaian Awal
  Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat, penilaian   secara APGAR ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit.

3.Pencegahan Kehilangan PanasBayi baru lahir dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai,   dan dapat dengan cepatkedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.

Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir 
a.Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi terjadi karenamenguapkan   air ketuban yang tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah bayi dimandikan.
b.Kondiksi adalah kehilangan panas melalui kontrak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan   yang dingin.
c.Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapak dengan udara di sekitar yang   lebih dingin.
d.Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yangmempunyai   temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.

Cara mencegah kehilangan panas
a.Keringkan bayi secara seksama.
b.Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.
c.Tutup bagian kepala bayi
d.Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
e.Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.
f.Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

4.Rangsangan Taktil
  Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat, hal ini   biasanya cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak   memberikanrespon terhadap pengeringan dan rangsangan dan menunjukkan tanda-tanda   kegawatan,segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan.

5.Merawat tali pusat
  a.Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%untuk     membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya
  b.Bilas tangan dengan air matang / desinfeksi tingkat tinggi.
  c.Keringkan tangan tersebut dengan handuk / kain bersih dan kering.
  d.Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang     diinfeksitingkat tinggi / klem plastik tali pusat
  e.Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusatdan     lakukan pengikatan ke 2 dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada hasil yang berlawanan.
  f.Lepaskan menjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
  g.Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering. Pastikan bahwa bagian kepala bayi
     tertutup dengan baik.

6.Rawatan tali pusat
a.Jangan membungkus, mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat dannasihati   keluarga agar tidak memberikan apapun pada pusat bayi.
b.Pemakaian alkohol ataupun beladin masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkantali pusat   basah / lembab.
c.Beri nasihat kepada ibu / keluarga sebelum penolong meninggalkan bayi :
   1)Lipat popok di bawah putung tali pusat.
   2)Jika putung tali pusat kotor, cuci dengan lembut menggunakan air matang, dan sabun      keringkan dengan kain bersih.
   3)Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencapai bantuan perawatan jika pusat menjadimerah atau      mengeluarkan nanah / darah dan segera rujuk bayi kefasilitas yang lebih memadai.

7.Mulai Pemberian ASI Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir.   Jika mungkin,anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan bayinya segera setlah   tali pusat diklem dan dipotong berdukungan dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya.

Keuntungan pemberian ASI
a.Merangsang produksi air susu ibu
b.Memperkuat reflek menghisab bayi
c.Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinya
d.Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrume.Merangsang kontraksi uterus

Posisi untuk menyusui
a.Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi secara urus agar muka bayi menghadapi ke payudaraibu dengan   hidung di depan puting susu ibu.Perut bayi menghadap ke perut ibu dan ibu harus menopang   seluruh tubuh bayi tidak hanya leher dan bahunya.

b.Dekatkan bayi ke payudara jika ia tampak siap untuk menghisap puting susu.

c.Membantu bayinya untuk menempelkan mulut bayi pada puting susu di payudaranya.
   1)Dagu menyentuh payudara ibu.
   2)Mulut terbuka lebar.
   3)Mulut bayi menutupi sampai ke areola.
   4)Bibir bayi bagian bawah melengkung keluar.
   5)Bayi menghisap dengan perlahan dan dalam, serta kadang-kadang berhenti.

8.Upaya profilaksis terhadap gangguan mata.Tetes mata / salep antibiotik tersebut harus   diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelahkelahiran. Upaya profilaksis untuk gangguan pada   mata tidak akan efektif jika tidak diberikandalam 1 jam pertama kehidupannya.

Tehnik pemberian profilaksis mata :
a.Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.
b.Jelaskan pada keluarganya tentang apa yang anda lakukan, yakinkan mereka bahwa obat tersebut   akan sangat menguntungkan bayi.
c.Berikan salep / teki mata dalam satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat   dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata.
d.Jangan biarkan ujung mulut tabung / salep atau tabung penetes menyentuh mata bayi.
e.Jangan menghapus salep / tetes mata bayi dan minta agar keluarganya tidak menghapus obat    Tersebut

Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir 
a.Pernafasan= sulit / > 60x/menit.
b.Kehangatan=terlalu panas (>38oC atau terlalu dingin <36oC)
c.Warna= kuning (terutama pada 24 jam pertama). Biru/pucat, memar.
d.Pemberian makan= hisapah lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
e.Tali pusat=merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,berdarah
f.Infeksi=suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan nanah,bau busuk, pernafasan sulit
g.Tinja / kemih= tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau   darah pada tinja.
h.Aktivitas= menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat mudah tersinggung lemas,   terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. Sarwono. 2005.Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal . Jakarta :JNPKKR. POGI.
Stright. R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir : Jakarta : EGC.
Buku Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007

"Mama, Jangan Benci Aku"

Kisah ini benar adanya dan saya menulisnya dengan hati yang dalam supaya kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita semua supaya jangan ter...