Bakteri Mikobakterium tuberkulosa |
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
TBC terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu kuman tbc juga dapat menyerang kulit, kelenjar limfa, tulang, dan selaput otak.
TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Ada beberapa kasus, tbc menular melalui susu. Dalam hal ini kuman yang berperan adalah
Mycobacterium bovis.
Etiologi
Kuman ini berbentuk batang. Mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam, sehingga pada tes BTA (batang tahan asam) bakteri ini akan menghasilkan warna merah, karena kuman ini menyerap asam.
Kuman M.tb dapat dengan mudah mati apabila terkena sinar matahari langsung, tapi dapat bertahanhidup di tempat yang lembek.
Epidemiologi
TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TB paru dapat menularkan penyakitini kepada 10 orang terdekatnya. Menurut WHO (Mei 2009) 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kumanM.tb.
Kabar baiknya adalah tidak semua orang yang terinfeksi kuman M.tb menderita penyakittuberculosis. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi infeksi sehingga tidakbermanifestasi menjadi penyakit TBC.
Manifestasi Klinis
Penderita TBC akan mengalami gangguan kesehatan seperti, batuk berdahak kronis, demam subfebril,berkeringat di malam hari tanpa sebab, sesak nafas, nyeri dada, dan penurunan berat badan serta nafsumakan.
Gejala utama: batuk terus menerus selama ±3minggu atau lebih.
Gejala tambahan yang sering di jumpai : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan nyeridada, badan lemas, nafsu makan turun, berkeringat malam hari, meriang (demam yang tidak terlalutinggi ±2minggu 1bulan)
Gejala-gejala ini dapat di alami pula oleh orang dengan penyakit patu, maka dari itu kita harus melakukan pemeriksaan BTA pada pasien yang menunjukkan gejala-gejala seperti ini.
Pemeriksaan klinisTuberculin Skin test
Di lakukan dengan menginjeksikan secara intracutan 0,1ml tween-stabilizedliquid PPD pada bagian punggung atau dorsal dari lengan bawah. Dalam waktu 48-72 jam area yang disuntik akan menonjol bukan eritem), lalu diukur.
Apabila di temukan hasilnya benjolan >5mm, maka penderita ini bisa didiagnose dengan penyakit Tuberculosis.Akan tetapi, sekarang ini, tes mantoux hanya dilakukan pada anak-anak saja.
Karena pada penelitiannya,tes ini hanya untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya antibodi anti TBC pada orang tersebut.
Sedangkan hasil epidemiologi tahun 2010 Agustus 80% penduduk Indonesia sudah terpapar intigentuberculosis, walaupun tidak bermanifestasi menjadi penyakit TBC. Oleh dari itu, tes ini tidakmemberikan hasil yang akurat apabila di lakukan pada orang dewasa.
Radiologi
Pada gambaran radiologi akan di jumpai infeksi primer digambarkan dengan di jumpainya nodulterkalsifikasi pada bagian perifer paru dengan kalsifikasi dengan limfe nodus, hilus.
Sedangkan padaproses reaktifasi TB akan memberikan gambaran adanya cavitasi, pola milier, infiltrate terutama di apexparu. Pada TB yang pleurisy akan menunjukkan gambaran adanya efusi pleura pada paru.
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan ini sering di lakukan walaupun tidak memberikan hasil yang spesifik.
Karena padapemeriksaan darah ini, hanya akan di temukan peningkatan leukosit pada awal masa TB baru mulai aktif.Dan adanya peningkatan Laju Endap Darah.
Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan ini sangatlah penting, apabila di temukan minimal 3 kuman pada sebuah sediaan BTA,maka orang tersebut dapat di diagnosa penderita penyakit TB paru.
A.KLASIFIKASI PENYAKIT
Tuberculosis paruTuberculosis yang menyerang paru, di tunjukkan dengan hasil rontgen di temukannya cavitasdan atau infiltrate di apex dan di lapangan paru. Dan hasil BTA atau BTA +
Tuberculosis ekstra paru Tuberculosis yang tidak menyerang paru melainkann organ lain selain paru. Misalnya kulit,tulang, selaput jantung, selaput otak, persendian, usus, ginjal.
a. RinganTB pada kelenjar limfe, tulang (kecuali tulang belakang), sendi.
b. BeratTB pada selaput otak, selaput jantung, tulang belakang, usus.
B. KLASIFIKASI PASIEN
Kasus baruPasien yang belum pernah sama sekali mendapat pengobatan OAT Relaps
Pasien yang sudah mendapat pengobatan OAT dan telah di nyatakan sembuh, tapi berobat lagi karena BTA + lagi
Pindahan Pasien yang telah mendapat pengobatan di tempat lain, lalu pindah berobat ke tempat lain, dan harus membawa surat rujukan / pindahan dari tempat dahulu
Drop-out Pasien yang telah mendapat OAT tapi karena putus obat 2 bulan atau lebih kembali mendapat pengobatan OAT
Gagal Pasien yang telah mendapat OAT setelah 5 bulan dan tidak sembuh atau kembali aktif setelah pemeriksaan control pada akhir bulan ke-5.
Pengobatan
Saat ini dapat dilakukan pengobatan TBC secara efektif dalam waktu yang relative singkat.Pengobatan ini dikenal dengan nama DOTS (Direct Observed Treatment Shortcourse).
Obat yangdigunakan kombinasi dari Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Ethambutol yang di kenal dengan istilah fixed dose. Pengobatan ini di lakukan selama 6bulan dalam 2 tahap.
Fase Intensif
Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Ethambutol (2 bulan awal)
Fase Lanjutan
Rifampicin, Isoniazid (4 bulan setelahnya)Apabila di temukan pasien yang relaps, maka dalam pengobatannya harus di tambah denganinjeksi Streptomicin sebanyak 60x injeksi (2bulan) dengan dosis 50-100mg / kg BB.
===========================
Daftar Pustaka1.
Tuberkulosis Paru, dr. Zulkifli A dan dr.Asril Bahar, 20062.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI Edisi 2, 2010
===========================
Pencegahan Penularan
Walaupun TBC bisa diobati menggunakan terapi kombinasi antibiotik dalam jangka waktu tertentu, namun sebenarnya untuk mencegah penularan dari TBC bisa dilakukan dengan hal sederhana sebagai berikut:
Menutup mulut dan hidung saat batuk
Sebenarnya kebiasaan menutup mulut dan hidung saat batuk merupakan suatu etika kesopanan. Namun lebih daripada itu, menutup kebiasaan ini dapat mencegah penularan TBC karena sebagian besar kuman TBC disebarkan melalui droplet udara yang keluar saat batuk.
Meludah pada tempatnya
Meludah disembarang tempat adalah perbuatan yang tidak sopan dan jorok. Selain itu, meludah disembarang tempat bisa memicu penyebaran TBC karena bakteri dalam ludah bisa berterbangan terbawa angin.
Stop Merokok
Merokok menyebabkan penurunan kekebalan saluran pernafasan kita. Sehingga jika ada kuman TBC yang terhirup tidak bisa di bunuh oleh kekebalan tubuh.
Membuka jendela di siang hari
Membuka jendela di siang hari membuat cahaya matahari bisa masuk dan udara bisa bersirkulasi, hal ini membuat kondisi ruangan tidak lembab dan gelap karena ruangan yang gelap dan lembab membuat kuman TBC bertahan lama hidup di udara.
Makan-makanan bergizi
Makan yang bergizi membuat tubuh kita mempunyai daya tahan yang baik untuk menangkal kuman TB yang masuk.
Pola hidup sehat dan bersih merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan TBC di lingkungan kita. Ingat! Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dikutip dari berbagai Sumber