Assalamu ‘alaikum wr wb
Sebelumnya saya mohon maaf atas kesalahan saya, dan mohon maaf sekali lagi jika tulisan tentang puasa ini sudah pernah ada di Isnet.
Berikut ini saya akan menyampaikan beberapa dalil Al Qur’an dan Hadits mengenai puasa wajib. Mengetahui langsung dalil Al Qur’an dan Hadits tentang sesuatu penting sekali agar kita tidak terjebak dalam taqlid (mengikuti sesuatu tanpa tahu dalil2nya) seperti yang disebut dalam Al Qur’an:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak punya pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung-jawaban” (Al Isra:36)
Kewajiban puasa di bulan Ramadan disebutkan dalam Al Qur’an:
“Hai orang2 yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang2 sebelum kamu. Mudah2an kamu bertakwa” (Al
Baqarah:183)
Dari ayat di atas jelas bahwa puasa itu adalah wajib. Artinya jika dikerjakan berpahala, dan jika tidak dikerjakan kita berdosa. Hal ini sama halnya dengan seorang pegawai yang mempunyai tugas rutin yang jadi kewajibannya, jika dia tak melakukannya, maka dia bisa dihukum / dipecat oleh Bosnya (maaf jika terlalu menggurui, he he he…:).
Keutamaan Puasa:
1. “Barang siapa mendirikan puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan kebaikan, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari – Muslim)
2. “Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Allah orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70 muslim dingin” (HR Bukhari – Muslim)
Dua hari sebelum bulan Ramadan dan hari Raya kita dilarang berpuasa:
3. Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: “Bersabda Rasulullah SAW:
“Janganlah kamu dahului puasa Ramadan dengan puasa satu hari atau dua hari, kecuali bagi orang yang biasa berpuasa (mis: puasa Daud, penulis), maka puasa sehari (sebelum Ramadan) itu diperbolehkan” (HR Bukhari dan
Muslim)
4. Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, ia berkata “Bahwasanya Rasulullah melarang berpuasa 2 hari, yaitu hari Idul Fitri (1 Syawal) dan hari Idul Adha. (HR Bukhari – Muslim)
Berpuasa setelah Ru’yat (melihat bulan pertanda tanggal 1 Ramadan), begitu pula berhari raya (melihat bulan pertanda tanggal 1 Syawal):
5. Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Bila kamu telah melihat tanggal 1 bulan Ramadan, maka puasalah, dan bila kamu melihat tanggal 1 Syawal, maka berhari rayalah.
Tetapi bila mendung, maka perkirakanlah (sesuai dengan hari perhitungan)” (HR Bukhari dan Muslim)
6. Pada riwayat Muslim disebutkan: “Maka jika mendung terhadapmu, perkirakanlah sampai hari ketiga puluh.” Pada Imam Bukhari: “Maka Sempurnakanlah sampai hitungan 30 hari.”
Waktu niat puasa Ramadan:
7. Dari Hafsah, Ummul Mukminin ra: “Bahwasanya Rasulullah SAW telah
bersabda: ‘Barang siapa yang tidak menetapkan (niat) berpuasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya (tidak sah puasanya).’ (Hadits diriwayatkan oleh Imam Lima).
Menyegerakan berbuka puasa:
8. Dari Sahl bin Sa’ad ra, ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah SAW telah
bersabda: ‘Amat baik orang2 itu senantiasa menyegerakan berbuka (dalam puasanya)’” (HR Bukhari dan Muslim)
Berbuka puasa dalam hal ini adalah dengan meminum dan memakan makanan yang menyegarkan dan halal, bukan merokok (yang makruh dan berbahaya bagi kesehatan) seperti yang pernah disiarkan oleh sebuah radio swasta di Jakarta.
Berbuka puasa dengan buah korma:
9. Dari Salman bin Amir Adh Dhabiyyi ra, dari Rasulullah SAW, beliau
bersabda: “Bila seseorang di antara kamu berbuka puasa, hendaklah dengan buah korma, bila tidak ada, maka berbukalah dengan air, sebab air itu suci (Hadits diriwayatkan oleh Imam Lima).
Hukum Sahur (Makan sebelum puasa):
10. Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: “Bersabda Rasulullah SAW:
‘Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar” (HR Bukhari - Muslim)
11. “Ummatku selalu dalam kebaikan selagi mensegerakan berbuka dan mengakhirkan (melambatkan) sahur” (HR Ahmad)
12. “Sesungguhnya mengakhirkan sahur itu merupakan sunnah dari para rasul” (HR Ibnu Hibban)
Yang dilarang dalam Puasa:
13. Barang siapa yang tidak bisa meninggalkan diri dari ucapan palsu
(jelek) dan tetap mengerjakannya, maka tidak berguna bagi Allah puasanya (HR Bukhari – Muslim)
14. “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala kecuali lapar, dan banyak orang yang shalat (malam) tidak mendapat pahalanya kecuali berjaga” (HR Al Hakim)
Hadits di atas menganjurkan kita agar meningkatkan kendali diri (self
control) agar tidak mengucapkan kata-kata yang keji dan perbuatan-perbuatan yang tercela, terutama di bulan Puasa.
15. Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata: “Bersabda Rasulullah SAW:
‘Tidak ada puasa orang yang berpuasa selama-lamanya (tidak sahur dan berbuka)’” (HR Bukhari – Muslim)
16. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Bersabda Rasulullah SAW: ‘ Barang siapa yang terpaksa muntah, maka tidak ada qadha baginya, dan barang siapa sengaja muntah, maka wajib qadha atasnya (batal puasanya) [hadits diriwayatkan oleh Imam Lima]
17. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW mengadukan hal dirinya, lalu ia berkata: ‘Ya Rasulullah, celakalah aku’ Kemudian Rasulullah SAW bertanya: ‘Mengapa?’ Jawabnya:
‘Aku telah menyetubuhi istriku pada siang hari bulan Ramadan.”
Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah kamu punya hamba sahaya yang dapat dimerdekakan?’ Jawabnya: ‘Tidak punya,’ maka beliau bertanya lagi:
‘Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut2?’ Jawabnya: ‘Tidak mampu.’
Lalu beliau bertanya lagi: ‘Dapatkah kamu memberi makan 60 orang miskin?’ Jawabnya: ‘Tidak dapat.’ Lalu Rasulullah duduk dan menyerahkan sekarung korma kepadanya, sambil bersabda: ‘Sedekahkanlah ini.” Maka orang itu berkata lagi: ‘Apakah disedekahkan kepada orang yang paling fakir dari ?kami, sebab tidak ada seorangpun di antara orang yang berdiam pada batu hitam dari ahli Madinah yang paling membutuhkan lebih daripada kami.”
Kemudian Rasulullah SAW tersenyum, sehingga jelas terlihat gigi beliau yang putih, kemudian beliau bersabda: ‘Pergilah, berilah makan keluargamu.” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Tujuh)
18. “Sesungguhnya puasa itu perisai. Maka jika salah seorang dari kamu berpuasa, jangan berkata keji dan kasar. Kalau dia dicela atau hendak diperangi seseorang, hendaklah ia berkata, sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR Bukhari – Muslim)
Saya rasa cukup dulu dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits tentang puasa, semoga ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu ‘alaikum wr wb
Referensi:
1. “Tafsir Qur’an Karim”, Prof Dr. H Mahmud Yunus 2. “Kifayatul Akhyar”
3. “Bulughul Maram,” karya Ibnu Hajar Al ‘Asqalany, diterjemahkan oleh Drs, Moh. Machfuddin Aladip 4. “Shahih Muslim”
5. Majalah Sabili No. 12 TH VI 23 Desember 1998
Sumber Milis Sabili